Selasa, 17 November 2015
Ambiguitas 'Like' Status di Facebook
Waaaaaaaah udah lama banget ga cuap-cuap di blogku ini.. kabar baiknya, aku udah sarjana moga bisa nulis hal-hal yang lebih berbobot kali yaah.. kabar buruknya aku adalah salah satu pengangguran indonesia.. but!! aku janji jadi pengangguran yang ga ngangur-nganggur amat..
otomatis aja yah langsung ke topik gosip kita nih...
pernah kepikiran ga sih, 'like' klik di fb tuh maksudnya apa... pernah nih aku liat status 'Innalillahi telah berpulang..." yaaha semacam itulah tapi di 'like' kalu diinget-inget nih... di youtube like itu tanda suka alias jempol yang diacungkan kalau video yang ditonton itu bagus atau ketje.. (gosipan ini bukan berarrti buat jelek-jelekkin yang suka ngelike status sedih yaaaaah) tapi dalam kasus ini aku liat 'like' itu seakan menyukai apa yang dikabarkan. jadi yang pada ngelike itu suka gitu dengan kabar meninggal seseorang?? kadang ngga bisa nge-judge itu juga kan?? aku pribadi kadang ngerasa kalo curhat status ih di fb dan ga ada yang ngelike satupun.. sumpah banget rasanya tuh kaya ga ada seorangpun penghuni fb yang peduli dengan keberadaan aku d jejearing sosial, sehingga type kedua inilah yang mengartikan like sebagai ajang keter-akuannya di dunia maya alias diakuin gitu.. fungsi ketiganya itu popularitas, meskipun bagus ga bagus statusnya yang kadang cuma updet titik aja yang ngelikenya ituuu sampe puluhan, ratusan, bahkan ribuan.. bisa aja kan si artis sosmed itu ga sengaja tuh ngedudukin hp-nya lantas keundet deh itu titik di wallnya.. jadi bisa keliatan tuh popularitas seseorang dari jumlah like di fb..
baiklah cukup sekian aja kali yaaaah cuap-cuapnya... intinya.. makin banyak yang like status kamu makin banyak yang peduli sama kamu, bukan berarti juga dengan cuma satu atau dua orang ngelike berarti kamu ga kece atau ga ada yang peduli, bisa aja status kamu ketumpuksama netizen lain yang emang lebih aktif di dunia maya dibanding kamu. aktif dsini bukan berarti mereka sering updet status smpe menuhin timeline orang sampe bikin sumpek tapi sering juga berpartisipasi di status orang lain entah itu dengan ngelike atau komen... mari lebih aktif dengan silaturakhi antar akun temen-temen..
bbhayyy... :-) :-) :-)
Kamis, 21 November 2013
Hear Where I'am!! part I
Ah, lagi-lagi mimpi membuatku sebal untuk bangun. Rumah terasa lebih sunyi dan belum ada yang sudah bangun sepertinya. Coffee Maker sudah terisi butiran robusta dan tak ada yang mempedulikannya.kukira ayah sudah bangun dari tadi namun belum menyentuh kopinya sama sekali. Dengan malas ku jatuhkan badan lemas ini diatas sofa. dunia seakan dibelah menjadi dua, mungkin terlalu lama terjaga dan terakhir aku bangun memang hari kemarin tepat pukul 16.00. mungkin terlalu lama menghilang dari peredaran sehingga banyak perubahan yang tidak ku ketahui.
suara jendela diketuk beberapa kali dengan suara nyaring membuatku tersentak dari melalai malas di ruang Tivi. bentuk letter L rumahku menjadikan hal yang masuk akal bila orang yang sedang mengetuk dibagian depan rumah bisa terlihat dengan jelas melalui jendela di ruang keluarga. telah berdiri dengan tegap disana dua sosok berpakaian serba hitam dengan seluruh bagian kepalanya yang berbulu dan terlihat tanduknya yang hijau tua muncul di dua sisi kepala keduanya.
dengan rasa takut aku berlari menuju kamar Ibu, disana barang-barang sudah disusun secara rapih dan bersih. begitupun kamar kak Nay. Ah semua orang sudah pergi, kenapa aku ditinggalkan?? gerutuku dengan sangat ketakutan. kedua sosok itu menerobos masuk rumah tanpa seizinku. keduanya menyelundup masuk. tak ada pilihan lain selain naik ke lemari tempel di dapur dan bersembunyi didalamnya. dengan tidak banyak usaha yang membuang waktu aku sudah terlentang didalamnya dengan keadaan menyedihkan. bau minyak penggorengan begitu menyengat karena tumpah dan mengenai rambutku yang terurai panjang. ah lengket, jika keduanya memasuki dapur mungkin akan dengan cepat sangat penasaran dengan penyebab minyak goreng tersebut tumpah dan menetes keluar lemari gantung dengan derasnya. terasa jempol kakiku digigit dengan pelan namun semakin lama akan terasa semakin sakit. bisa kau bayangkan betapa tersiksanya berada didalam lemari yang lebar dan pendek, aku bahkan tidak dapat mengangkat badanku barang sedikit saja hanya untuk melihat apa yang sedang menggigit jempol kakiku tersebut. semakin sakit namun semakin terdengar jelas pula suara langkah kaki mendekat. minyak dengan campuran lada bubuk putih yang tumpah mengenai rambutku yang sedang tereletak pasrah ternyata mulai merembet masuk telingaku yang terasa panas. tak ada yang datang menolon, terdengar ketukan dekat mukaku. pintu lemari gantung diketuk dengan kasar tepat depan mukaku.
To be continue.....
Sabtu, 09 November 2013
The Inspiring Poem
PADA SUATU HARI NANTI
Sapardi Djoko Damono
pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau tak akan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau tak akan letih-letihnya kucari
Bagi aku puisi ini berhasil menularkan seni bersastra dimana seorang aku yang suatu saat akan hilang akan tetap hidup melalui bait-bait karya dan akan selalu bisa menemani siapapun yang ingin aku temani dan akan tetap bisa mendengar semangat hidupku!! Selamat berkarya temans...... ^_^
Harga Mati
Ada seorang nenek duduk bersimpuh
Bajunya tak banyak yang tau
Tersodor darinya seikat gantungan
Sepuluh ribu delapan! Ucapnya
Itu berarti sebungkus nasi kucing
Ayo belilah untuk oleh-oleh! Tawarnya
Itu berarti berilah aku makan
Ada seorang nenek berjalan sendiri malam hari
Dicarinya nasi mengepul, tak ada yang tahu
adakah yang dijual untuknyaKota Hartawan, Kota Menawan
Dunia
ini adalah sebuah area hidup manusia dimana kita akan selalu mengalami yang
namanya perjalanan. Jenis dari perjalanan yang ditempuh ada yang dikarenakan
keharusan, kepentingan pribadi atau keinginan yang bersifat tersier. Jenis
ketiga dari perjalanan inilah yang akan secara sengaja dibedah disini.
Keinginan perjalanan yang bersifat tersier berarti sebuah perjalanan yang hanya
akan ditempuh tanpa adanya sebuah kebutuhan mendesak tetapi sebuah kebutuhan
yang dipenuhi hanya untuk kepuasan semata. Kebutuhan ini sering disebut dengan
istilah ‘berwisata’. Jogjakarta adalah salah satu dari beberapa daerah wisata
yang bisa memenuhi dahaga para wisatawan untuk memuaskan diri. Pesonanya
mendatangkan keuntungan bagi para penduduknya dalam memutar roda perekonomian
domestik. Salah satu yang menjadi bumbu
dominanya adalah keindahan.
Pernah
melihat sampah yang secara sukarela terekspos dipinggiran jalan jogja? 90 dari
100 wisatawan akan mengatakan tidak terkecuali tentang penemuan mereka akan
daun kering yang jatuh secara alami dari pepohonan. Ya, pemerintah Jogjakarta
yang berbasis monarki rupanya mampu menaklukkan para penduduknya sebagai
orang-orang yang bertugas menjadi ‘sie kebersihan’ sehingga akan secara alamiah
menjaga kebersihan area sekitarnya.
Tak
ada kriteria perjalanan menyenangkan selain berwisata tanpa terjebak macet.
Pengaturan trnsportasi Jogjakarta terasa sangat ‘seksi’ tanpa adanya angkot atau jenis angkotan kota yang
selain sering membuah macet jalanan juga menimbulkan polusi udara yang kurang
nyaman. Jenis kendaraan yang berseliweran di jalan-jalan di jogja hanya berupa becak, taxi, sepeda
motor, mobil pribadi, truk, sepeda dan bis kota. Jumlah dari setiap jenisnya pun tidak membuat
jalanan jogja sesak. Berniat untuk berjalan kaki di sekitaran kota pun bisa
lebih menyenangkan dan aman.
Kita
akan sangat nyaman saat berkunjung ke rumah seorang kawan yang akan senantiasan
menyambut hangat kedatangan kita. Itu pulalah yang akan dirasakan para turis
yang datang berkunjung, khususnya saat datang ke keraton yang notabene
merupakan benteng pemerintahan yang biasanya bercitra terbatas dan formal
sehinga membuat para turis merasa enggan untuk datang, namun bukan perasaan
demkian yang akan timbul saat pertamakali berpapasan dengan seorang abi dalem keraton yang akan dengan suka
rela menceritakan sejarah keraton dan budaya jogja secara umum. Melalui
keterbukaan ini sejarah jogja akan sangat mudah dikenal dan menjadi pembicaan
informatif yang berimbas positif bagi citra kota ini.
Ciri
khas khusus merupakan sebuah identitas permanen yang menjadikan suatu wilayah
dikenal dan dikenang. Candi merupakan salah satu yang menjadi ciri Jogjakarta.
Biasanya para turis membeli miniatur candi untuk segera memajangnya diruang
tamu yang secara tidak sengaja akan menjadi sebuah ajang promosi dari mulut ke
mulut. Kini tidak hanya miniatur yang menjadi oleh-oleh khas yang awet, juga
mulai bermunculan kaos jogja, sandal, batik, celana, blangkon hingga tas-tas
bercorak pariwisata.
Tak
hanya melukiskan pesona bagi para pendatang dari luar kota, jogja sangat
dicintai pula oleh penduduknya. Berbekal berita dari jogjanews.com yang
memberitakan tentang pasar kangen jogja 2013 yang disambut antusias penduduk
jogja. Pasar ini memang dibuat untuk memanjakan warga jogja yang rindu akan
masakan khas yang turun temurun seperti bajigur, brongkos, lemet, jadah tempe,
kocak, catot dll. Pasar ini sangat ramai pendatang hingga para pedagangnya
merasa kewalahan saat memajang barang dagangannya.
Dari
sektor wisata, Indonesia memiliki sebuah berita mengejutkan mengenai
pariwisata, Tercatat pada laporan kompasiana.com yang di posting pada agustus
2013, sumbangan devisa daritahun ke tahun mengalami peningkatan, yakni pada
lima tahun terakhir pemasukkan Negara dari devisa yaitu sebanyak 7,2 milyar
dollar AS, tahun 2012 sebanyak 8,3 milyar sehingga bisa diestimasikan untuk
2013 bisa menalami peningkatan lagi meskipun masih berkisar dibawah 9 milyar.
Hal ini ditengarai juga merupakan prestasi dari Jogjakarta sebagai obyek wisata.
Bisa
kita tarik sebuah benang merah, bahwa sebuah kota yang menawan adalah kota yang
maju. Tidak ada ruginya bagi kita untuk menjaga kelestarian lingkungan kita,
karena tanda terimakasih dari lingkungan itu sendiri adalah kesejahteraan bagi
kita secara lahir dan batin.
Kesurupan Einstein
sebelum beranjak ke kisah mistis hari ini, aku mau mulai dengan kisah romantis antara aku dan Wuzun yang pagitadi telfonan dan saling mengikat janji buat puasa pacaran selama dua hari. alasannya lagi-lagi karena TUGAS KULIAH.. kita telfonan sekitar satu jam kurang dan aku langsung pergi mandi biar ngga ngantuk waktu nugas, suplemen pendukung kedua yaitu lupain makan kalo belum terlalu lapar, karena jujur aja aku paling ngga tahan kalo udah ngantuk apalagi kalo udah kenyang...
aku mulai nugas dengan berbekal cahaya matahai yang hanya masuksedikit melalui jendela kamarku yang kecil, sepi banget deh pokonya, dan terlintas sedikit ide jahil buat memanggil Einstein buat datang dan sedikitnya mampu membantu buat ngerjain tugas. dua hari ini aku mesti mampu buat bikin 2 cerpen, 5 puisi dan 2 essai, sehingga setelah dipertimbangkan secara matang aku tidak jadi memanggil Einstein karena keterbatasan bahasa yang dikhawatirkan diantara kami munculkomunikasi kurang sehat dimana satu sama lain sama-sama tidak mengerti apa yang dikatakan..
dengan pasrah aku mulai bikin tulisan yang aga ngaco karena selain tema essai yang lumayan pusing, beberapa kesulitan lain juga muncul akibat bahan penguat thesis statement aku kurang kuat. kalo penasaran, setelah tulisan ini bakal aku posting dua tulisan yang udah rampung aku kerjain beberapa jam tadi.. buat yang punya ilmu lebih, komentarin yaaa... syukur-syukur kalo komentarnya pedas aku akan sangat senang karena aku pecinta 'pedas'... :DDD
HASSAN BIN TSABIT
Nama
lengkapanya Hassan bin Tsabit bin al-Mundzir al-Hazrojy al-Anshory. Nama
panggilannya Abul Walid. Hassan bisa juga disebut sebagai nabinya penyair. Dia
merupakan penyair yang mahir. Dia lahir dan dibawa ke yathrib (madina) dia
berasal dari keluarkan terpandang di suku arab selatan, Khazraj. Suku ini selalu menolong dan melindungi Nabi Muhammad
melawan Quaisy. Khazraj sama dengan golongan Anshar yang diberi gelar
“penolong.”
Hassan
hidup hingga berumur 120 tahun. Dikatakan bahwa ia hidup selama 60 tahun dimasa
sebelum periodisasi Islam dan 60 tahun lagi pada masa periodisasi Islam. Dia
memiliki hubungan kekerabatan dengan pangeran Syiria yang bernama Al-Harith bin
abu Shamir, Amr bin al Harith dan yang terakhir adalah Jabala bin Al-Aiham. Dia
adalah seorang yang mencintai perdamaian, sesuai yang telah diajarkan ayahnya
kepada sukunya.
Hassan
menghidupi dirinya dengan puisi-puisi yang ia hasilkan. Dibawah perlindungan
dari Ratu Ghassanid yang kerapkali mengunjunginya dengan membawa berupa hadiah.
Banyak sekali ode yang telah dibuat karena kemuliaannya itu. Tetapi kita hanya
bisa menemukan penggalan-penggalan dan elegy pendek yang dibuat L-Harits.
Kemahirannya dalam membuat puisi menjadikannya sebagai orang yang dihormati dan
dikagumi sebagai seorang penyair. Dia menjadi sangat terkenal sebagai seorang
yang rajin berpuisis atas nama islam dan membela kemuliaan dari Nabi beserta
sahabat-sahabatnya.
Perundingan
dan perlawanan secara militer dalam peperangan menjadikan Quraisy pesimis untuk
melancarkan perlawanan terhadap Nabi beserta pasukkannya. Kepesimisan ini
disebabkan oleh empat lelaki yang paling berpengaruh yaitu: Abu Sufyan bin
Al-Harith bin Al Muttalib, sepupu Nabi, Abdullah bin Al-Zibara, Amr bin alas
dan Dirar bin Al-Khattab Al-Fihiri. Situasi semacam ini menjadi tanpa
toleransi. Nabi berdiskusi dengan sahabatnya tentang keputusan setelah perang
Al Khandaq pada 5 hijrian (626AD) untuk membayar kerugian dengan uang miliknya
sendiri. Tiga orang laki-laki dikirim sebagai relawan untuk membayar kerugian
tersebut. Mereka adalah Hassan bin Tsabit, Abdullah bin Rawah dan Ka’ab bin
Malik. Hassan dan Ka’ab menyangkal uang-uang yang dikirimkan tersebut sebagai
sumbangan dan menyebutnya sebagai penaklukkan dan titik kelemahan. Abdullah bin
Rawah mengambil posisi untuk menghukum kesalahannya, kesalahan agama dan
kepercayaan.
Ini adalah penggalan
syair yang ia buat saat perang sehingga Nabi Muhammad memujinya sebagai syair
yang indah:
Sungguh
indah, apa yang diungkapkan penyair Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, yaitu Hassan bin Tsabit dalam menggambarkan orang-orang yang dimasukkan
ke sumur, dia berkata dari sebuah syair yang panjang. Kami pilih darinya
bait-bait berikut ini:
Rasulullah
memanggil mereka ketika kami melempar bangkai mereka secara bersama-sama ke
dalam sumur. Bukankah kalian mendapati perkataanku benar dan siksa Allah
menyentuh sampai ke hati. Mereka bisu, seandainya mereka berucap niscaya akan
mengatakan. Engkau benar dan engkau pemilik ide yang jitu.
Hassan
memiliki keprcayaan diri yang patut dipuji dalam mempertunjukkan kemahirannya
dalam berpuisi. Dia berkata “jika saya menyimpat lidah saya, dia akan berkata
dengan hawa kesombongan,” itu akan
mengirisnya dan menyimpannya diatas batu, batu itu akan retak karenanya”. Nabi memerintahkan Hassan untuk memanjat ke
benteng Quraisy dan memfitnah mereka yang telah memfitnah Nabi. Dia sangan
berani dalam berpuisi dan merupakan seorang yang memukau. Diceritakan bahwa
Hassan tidak pernah secara langsung mengikuti perang karena ia memiliki sebuah
kekurangan yakni keterguncangan jiwa saat melihat peperangan yang sesungguhnya.
Meskipun ia hidup dipertengahan abad pertama hijriah, karirnya sebagai seorang
penyair seakan mati seiring kematian Nabi. Adapun karyanya yang berusu kematian
Umar dan Utsman untuk memperingati 45 tahun kematian Nabi.
Puisi-puisinya:
Kita
bisa menemukan sekitar 2050 puisi dalam Hassan Diwan. Dia termasuk kedalam
periode 60 tahun atau setengah dari masa hidupnya sebagai seorang muslim dengan
beberapa karyanya yang lahir sebelum masuk Islam, dia membuat karya tersebut
untuk ratu Ghassanid. Puisinya terbagi menjadi lima jenis tema yaitu:
1. Satire
2. Elegy
3. Puji-pujian
4. Pemujaan
5. Cinta
Yang terbanyak
dari karta-karyanya yaitu bertemakan satire dan elegy. Banyak sekali puisi
pendek yang berkisar antara 3-20 puisi yang menyindir pemimpin Quraisy dan
suku-suku lainnya yang tidak bersahabat. Target utama pada sindiran-sindirannya
adalah Abu Sufyan bin al Harith bin Al-Zabara, Amr bin Alas, Umayya bin Khalaf,
Harrith bin Hisham dan Abu Jahal. Ia menyebut mereka sebagai penghianat dan
pembohong. Dia menyebutkan kekalahannya dan kehancuran dari pemimpin-pemimpin
perang padaperang melawan Nabi sementara memuji ketangkasan para prajurit
muslim dan khususnya bagi kaumnya, Khazraj dan Aus. Dia mengata-ngatai mereka
untuk tidak kampungan dan penuh dosa termasuk kepada para ayah dan ibu mereka
juga monyet, domba, rusa dan serigala mereka.
Elegi karnyanya
bersifat umum dan khusus. Pada bentuknya, ia meratapi para muslimin yang gugur
di perang Badar (623 AD), Uhud (624 AD), Al-Rafi (624 AD) dan Bir-al-Mauna (625
AD). Ratapannya bagi para syuhada yang mati satu persatu. Kita dapat menemukan
elegy-eleginya pada Nabi dan catatan-catatan muslim seperti Umar, Utsman dan
Hamza bin Abdul-Muttalib.
Puisi-puisi cinta miliknya berisi
tentang deskripsi yang menyenangkan tentang kecankan seorang wanita. Banyak
sekali potongan-potongan dari keseluruhan topic tersebut yang menceritakan
tentang masa bahagia yang terlalui dengan meminum wine dan mendengarkan wanita
bernyanyi.
Dari keseluruhan
tema yang disebutkan diatas, Hassan merasa puas. Dia memiliki figure seorang penyair
berbakat, powerful dan efektif. Dia seorang penyair hebat dia menggambarkan
hal-hal secara nyata dan elegan.
Ini adalah salah satu syairnya yang
telah di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia:
Aku
takkan pernah mninggalkan pintu-Mu
Dan
takkan pernah berusaha membuka pintu selain pintu-Mu
Aku
akan menenun bajuku dengan ridha
Dan
membanggakan diri sebagai hamba-Mu
Aku
berbisik lirih dalam keheningan pagi
Ketika
ditanya siapa Tuhan-Mu ?
Tuhanku
adalah pencipta jagat raya
Aku
bangga menjadi hamba-Mu
Tuhanku
adalah yang menerbitkan fajar
Aku
takkan berpaling dari-Mu
Adapun
syairnya yang diterjemahkan kedalah bahasa Inggris:
When
I saw his light shining forth,
In
fear I covered my eyes with my palms,
Afraid
for my sight because of the beauty of his form.
So
I was scarcely able to look at him at all.
The
lights from his light are drowned in his light
and
his faces shines out like the sun and moon in one.
A
spirit of light lodged in a body like the moon,
a
mantle made up of brilliant shining stars.
I
bore it until I could bear it no longer.
I
found the taste of patience to be like bitter aloes.
I
could find no remedy to bring me relief
other
than delighting in the sight of the one I love.
Even
if he had not brought any clear signs with him,
the
sight of him would dispense with the need for them.
Muhammad
is a human being but not like other human beings.
Rather
he is a flawless diamond and the rest of mankind is just stones.
Blessings
be on him so that perhaps Allah may have mercy on us
on
that burning Day when the Fire is roaring forth its sparks.
Adapun
yang lainnya yaitu:
Beautiful
as you, my eyes have never seen,
with
grace like yours, one has never been born
Born
free from all fault,
Born
as though you had yourself wished to be,
As
though the Lord of Muhammad and the Soul of Muhammad
had
come face to face,
The
Lord of Muhammad asks the Soul of Muhammad
‘Tell
me my beloved, how shall I create you’.
Langganan:
Postingan (Atom)